Senin, 03 September 2012

the unknown

Jungha’s POV
                Aku sangat menyukainya, entah mengapa. Padahal aku tau, jika aku menyukainya, maka aku akan mengalami banyak kesulitan, karena jika aku menyukainya aku akan kesulitan membencinya. Jika aku menyukainya aku akan kesulitan memikirkan sesuatu selain dirinya. Jika aku menyukainya aku akan kesulitan mengatur nafasku jika bertatapan dengannya. Jika aku menyukainya aku akan sangat kesulitan melakukan sesuatu yang tidak berkenaan dengannya.

                Dia tau kalau aku menyukainya. Dia tau kalau akau seringkali melakukan sesuatu hanya karena aku ingin mata indahnya menyapu keberadaanku. Sebenarnya aku tidak ingin lagi menyukainya, karena kurasa terlalu banyak perempuan disekelilingnya yang bernasib sama sepertiku, menyukainya. Aku hampir menyerah pada suatu ketika seorang wanita menghampirinya
                “Joon oppa, ajari aku bagaimana caranya menyelesaikan soal nomor 3”
                “Bagaimana mungkin wanita pintar sepertimu tidak bisa mengerjakan soal semudah ini?” kata Joon lembut sambil mempersilahkan wanita itu untuk duduk disebelahnya.
                Aku melihat ke arah Joon, dia pun menatapku. Sekilas, lalu dia melanjutkan kegiatannya, mengajari Hyena, dengan suara yang tetap lembut.
                Aku benci saat-saat seperti ini, saat-saat dimana dia bisa melihat kilat kecemburuan dimataku, dan saat-saat dimana dia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku ungkapkan maknanya.
                “Apa yang kau lakukan?” kata Dongho yang tiba-tiba menarik kursi untuk duduk disebelahku lalu memangku kepalanya dengan tangan kanan dan memiringkan wajahnya untuk melihatku.
                “Haash! Bisakah kau melakukan kegiatan lain selain mengejutkanku?” kataku setengah marah
               “Tidak bisa, hei coba buka mulutmu, sepertinya ada yang aneh” katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Tanpa pikir panjang, aku membuka lebar mulutku.
“Aaa… Mmmpph”
“yak! Dongho ya! Bisakah kau sehari saja tidak menggangguku!” Teriakku lalu mengejarnya, bagaimana mungkin tiba-tiba dia memasukkan sushi ke mulutku, dia pikir apa aku ini?
“Hhaha! Bukankah kau menyukai sushi itu?” Ujarnya sembari tertawa dan tetap berlari.




Lee Joon’s POV
“Joon oppa, ajari aku bagaimana caranya menyelesaikan soal nomor 3” Ujar Hyena yang tiba-tiba saja berdiri di depanku, hash! Mengganggu pandanganku saja, tapi aku tidak ingin imejku tercemar hanya karena aku tidak mau mengajarinya, lagipula aku juga tidak ingin Hyena tau kalau sebenarnya aku sedang mengamati semua gerak-gerik Jungha dari tadi.
“Bagaimana mungkin wanita pintar sepertimu tidak bisa mengerjakan soal semudah ini?” ujarku pura-pura lembut, lalu tiba-tiba dia duduk disebelahku, tanpa ijinku. Aku mengedarkan pandanganku ke arah Jungha, dia sedang menatapku, dengan pandangan yang dari dulu aku sukai, pandangan yang penuh dengan kecemburuan, entah kenapa aku sangat menyukai saat -saat dimana dia memandangku dengan tatapan itu. Tapi Hyena buru-buru memaksaku untuk mengajarinya, sehingga dengan sangat terpaksa aku hanya melihat tatapan yang sangat aku tunggu-tunggu itu sebentar saja.
Aku tau kalau Jungha menyukaiku, dan kurasa, semua orang dikelas ini tau kalau sebenarnya Jungha sangat-sangat menyukaiku. Tapi untung saja tak ada seorang pun yang tau kalau sebenarnya akulah orang pertama yang menyukai Jungha, bahkan jauh sebelum Jungha mungkin mengenalku. Tapi entah mengapa, hingga saat ini, Jungha tidak pernah mengajakku bicara, bahkan saat kita berada di satu kelompok yang sama. Padahal aku sangat ingin suara khasnya itu keluar hanya untuk memanggil namaku.
Saat aku selesai mengajari Hyena, mataku langsung aku tujukan ketempat dimana Jungha duduk. Tapi aku sangat terkejut saat tiba-tiba Dongho menyuapkan makanan ke mulut Jungha, dan berakhir dengan kejar-kejaran antara mereka berdua. Haassh! Aku sebal saat aku melihat Jungha bisa begitu akrab dengan banyak lelaki, tapi mengapa dia tidak mau berbicara denganku? Apakah benar dia menyukaiku? Jika benar, kenapa dia tidak mengatakannya saja kepadaku, toh aku juga menyukainya. Hasshh! Aku seperti lelaki pengecut yang tidak bisa mengungkapkan isi hatinya kepada wanita yang aku sukai!

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. kalo ceritanya lumayan, di comment aja, nanti aku post lanjutannya, :D :D

    BalasHapus